JAKARTA - Tol atas laut di Bali sangat menarik perhatian masyarakat. Tol yang menghubungkan Tanjung Benoa - Nusa Dua - Ngurah Rai ini disebut-sebut tol yang sangat indah. Tol ini juga adalah tol kedua di tengah laut setelah tol jembatan Suramadu. Dahlan Iskan(Men BUMN saat itu) tak hentinya membanggakan tol Bali di atas laut Selain indah karena dibangun di atas laut, jalan tol yang membentang sepanjang 12,7 km, sekitar 10 km berada di atas laut itu dibangun dengan waktu cepat. Semua itu dibangun oleh BUMN, sehingga terciptalah Tol Atas Laut terindah dan tercepat di Indonesia. Di Surabaya, 12 km (waktu) bangunnya 12 tahun. Di Bali, 12 Km dalam waktu 12 bulan," beber Dahlan. Meski dibangun dengan waktu yang cepat, ditegaskan bahwa bukan perkara yang mudah membangun tol Bali tersebut. Hal itu bisa terwujud karena tol Bali secara keseluruhan direncanakan, diorganisasikan dan dikerjakan dengan baik oleh perusahaan pelat merah. "Karena ide, desain, dana, kontraktor dan semuanya dari BUMN maka kalau ada persoalan bisa segera diselesaikan langsung dan diambil tindakan," kata Dahlan.
Proyek jalan tol ini
dikelola bersama oleh konsorsium BUMN yakni PT Jasamarga Bali Tol, PT Jasa
Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT
Pengembangan Pariwisata Bali (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi
Karya (Persero) Tbk, serta PT Hutama Karya (Persero). Didanai dari dana
pinjaman modal pinjaman dari sindikasi tujuh bank,
yakni BNI, Mandiri, BRI, BCA, BTN, Bank BPD Bali sebesar Rp 1,7 triliun dan
Bank Permata Rp 400 miliar. Pembiayaan dalam negeri dengan komposisi 30% dana
perusahaan, dan 70% dari pinjaman sindikasi perbankan dalam negeri.
"Berbeda dengan Jembatan Suramadu yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri
dari APBN, Jalan Tol Nusa Dua Bali murni dibiayai dengan dana perusahaan dan
pinjaman korporasi dalam negeri tanpa sedikitpun memberatkan APBN. Jembatan tol
Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa menghubungkan kawasan Nusa Dua di selatan
Pulau Bali dengan kawasan Pelabuhan Benoa di Kecamatan
Tol atas laut tersebut benar-benar
prestisius karena dibangun dengan deretan pilar dan bukan hasil reklamasi
pantai demi eco friendly. Menjulur
sepanjang 12.7 KM, Tol tersebut menjadi solusi kemacetan parah di bali. Dari
tol tersebut matahari terbit bias dinikmati semburat indahnya. Yang menjadi
kebanggan tol tersebut dibangun oleh 100% tangan anak bangsa. Lebih
mencengangkan lagi biayanya lebih murah dari Ruskky Bridge, rusia yang menghabiskan dana 10 T dan dikerjakan selama 34 bulan atau jembatan
Suramadu yang menelan biaya 4.5 T yang diperoleh dari APBN dan pinjaman dari
cina dalam waktu 12 tahun. Pembangunan tol tersebut bukan pekerjaan yang mudah
karena kendala yang muncul ketika membangun diatas laut adalah hanya bisa
dikerjakan ketika laut surut karena ombaknya minimal..
(chi/jpnn)
Bahan Pemikiran:
Tujuan organisasi
diatas jelas yaitu bagaimana bisa membuat jalan tol yang mampu memecah
kemacetan di bali tanpa menimbulkan konflik pembebasan lahan. Tol tersebut haruslah
cantik, berkualitas, murah dan cepat. Kendalanya sangatlah tidak mudah, yaitu
bagiamna bias mengorganisasikan 8 BUMN dan 7 Bank. Agar mempermudah
pengorganisasian, Dahlan Iskan menetapkan semua yang terlibat haruslah
perusahaan dalam negeri. Ternyata terbukti Kita bisa memanage
8 BUMN dan 7 Bank Dalam negeri untuk mengerjakan itu semua. Tukang kita bisa,
Insinyur kita bisa, BUMN kita Bisa, Birokrat kita bisa, Pemimpin kita bisa
mengorganisasi semuanya. SDM kita bisa YA……..INDONESIA
BISA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar